Cara pengemasan makanan perlu diperhatikan agar makanan yang dibungkus tetap terjaga kualitasnya. Teknik pengemasan makanan yang sesuai juga akan membuat makanan lebih awet tanpa bahan pengawet.

Ada beberapa teknik pengemasan makanan awet yang perlu diketahui agar produk yang Anda bungkus tetap layak dikonsumsi. Pasalnya kemasan makanan yang tidak tepat justru akan membuat makanan mudah basi hingga membahayakan kesehatan tubuh. Berikut 3 teknik pengemasan makanan yang perlu Anda ketahui:

 

1. Teknik Pengemasan Makanan Nitrogen Flushing

Teknik pengemasan makanan nitrogen flushing biasanya ditemukan pada kemasan keripik yang bungkusnya tampak menggelembung namun saat dibuka ternyata separuhnya hanya berisi udara. Cara pengemasan makanan seperti ini adalah dengan mengeluarkan oksigen dari bungkus dan menggantinya dengan nitrogen.

Mengganti oksigen dengan nitrogen bertujuan untuk menghindari oksidasi yang menyebabkan makanan cepat rusak atau basi. Mengingat oksigen dapat memicu jamur, ragi, dan bakteri lainnya yang dapat merusak makanan. 

Dikutip dari Very Well, pengemasan makanan awet dengan metode nitrogen flushing ini benar-benar aman untuk makanan. Nitrogen yang terdapat dalam kemasan diketahui tidak bereaksi dengan makanan sehingga menjaga makanan tetap awet dan tahan lama.

 

2. Teknik Pengemasan Makanan Vacuum Bag

Vacuum bag atau vakum plastik adalah salah satu cara pengemasan makanan yang dapat digunakan untuk mengawetkan makanan. Teknik pengemasan makanan ini merupakan kebalikan dari teknik nitrogen flushing.

Jika teknik pengemasan makanan nitrogen flushing mengganti oksigen dengan nitrogen, teknik vacuum bag ini justru mengeluarkan udara di dalam kemasan sehingga menjadi kedap udara. Produk makanan yang selesai melewati proses vakum akan di-sealing menggunakan alat Vacum Sealer.

Vacuum bag atau vakum plastik biasanya digunakan untuk membungkus produk frozen food. Teknik pengemasan makanan vacuum bag atau vakum plastik dipercaya dapat meminimalisir kerusakan komposisi gizi dan terhindar dari kontaminasi bakteri sehingga tetap aman dikonsumsi.

 

3. Teknik Pengemasan Makanan Aluminium Foil

Teknik pengemasan makanan dengan aluminium foil dapat menjadi salah satu cara meminimalisir paparan sinar matahari dan masuknya udara atau bakteri dalam kemasan makanan. Mengingat makanan yang terpapar sinar matahari, udara atau uap air akan membuat makanan cepat basi tidak layak dikonsumsi.

Bahan aluminium foil yang digunakan sebagai kemasan makanan memiliki sifat yang fleksibel dan tidak tembus cahaya. Hal ini tentu mengurangi risiko buruk dari paparan cahaya dan udara luar yang dapat mempengaruhi ketahanan dari suatu produk seperti makanan.

Kemasan makanan aluminium foil biasanya digunakan untuk membungkus produk makanan atau minuman yang harus dijaga aroma dan kerenyahannya. Pengemasan makanan awet menggunakan aluminium foil juga terbukti tidak memiliki efek samping yang dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia.

 

Itulah 3 teknik pengemasan makanan yang perlu Anda ketahui. Pilihlah kemasan yang sesuai dengan kebutuhan agar produk yang Anda jual tetap terjaga kualitasnya, tahan lama dan tetap aman dikonsumsi. 

Selain memperhatikan teknik pengemasan, pemilihan kemasan juga dapat mempengaruhi daya beli konsumen. Sebuah produk akan lebih menarik jika dikemas cantik dengan tetap memperhatikan kualitasnya sehingga shelf life atau umur simpannya sesuai dengan waktu proses produksi, distribusi hingga kelayakan untuk tetap dikonsumsi.

Untuk mendapatkan produk kemasan berkualitas, Anda bisa mendapatkannya di Rhinoplas. Perusahaan besar nasional yang bergerak di bidang industri plastik ini mampu menghasilkan berbagai macam kebutuhan produk kemasan yang diproduksi menggunakan mesin canggih. Produk kemasan yang dihasilkan tentu berkualitas dan terbaik. Klik di sini untuk mengetahui produk Rhinoplas selengkapnya.